Kita pasti tidak asing dengan penyakit cacar air. Penyakit ini banyak ditemui di daerah tropis seperti di Indonesia. Cacar air seringnya menjangkiti anak kecil, namun tidak jarang juga terjadi pada orang dewasa. Cacar air ini berupa lentingan kecil kecil berisi serum atau cairan tubuh. Tidak jarang, lentingan ini akan meninggalkan bekas setelah sembuh. Banyak yang kemudian merasa terganggu dengan bekas cacar dan berusaha mencari cara menghilangkan bekas cacar.
Nah, berikut mari kita bahas lebih lanjut soal cacar air ini.
Cacar air ini sebenarnya adalah penyakit infeksi virus. Penyebab cacar air adalah virus varicella zoster. Oleh karena itu, selain sering disebut chicken pox, cacar air juga diistilahkan sebagai penyakit varisela. Cacar air sangat bisa menular. Terutama kepada orang yang belum pernah terkena cacar air atau belum pernah mendapat vaksin anti varicella.
Penyebab cacar air ini satu jenis dengan virus penyebab herpes. Jika seseorang telah terkena cacar air, virus ini akan tidur di dalam tubuh orang tersebut hingga dewasa. Nah, ketika dewasa, virus yang sebelumnya tidur tersebut, bisa “bangkit” lagi dan menyebabkan infeksi sekunder yaitu penyakit herpes zoster. Herpes zoster ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi pada tubuh. Penyebaran virus varicella zoster ini adalah melalui droplet infection. Disebut droplet karena penyebaran melalui udara atau kontak langsung dengan kulit penderita cacar air.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cacar air merupakan penyakit menular yang umum terjadi. Sebagian besar mengalami pada usia di bawah 15 tahun, namun orang dengan sistem imun rendah seperti ibu hamil dan lansia pun tidak luput terkena infeksi dari cacar air ini. Dengan pemberian vaksin saat bayi, akan mencegah timbulnya cacar air. Atau jika terkena, efek atau dampak dari cacar air tidak sedahsyat mereka yang belum divaksin.
Cacar air biasanya akan mulai menimbulkan gejala sekitar 1 hingga 3 minggu pasca terpapar virus. Gejala paling umum adalah demam, sakit kepala, lemas, dan nyeri sendi. Kemudian setelah dua atau tiga hari, akan muncul gejala ruam kemerahan di sekujur tubuh yang kemudian berubah menjadi lentingan yang gatal dan berisi cairan. Lentingan ini nantinya akan mengering dan menimbulkan kulit mati dalam lima hingga tujuh hari. Fase infeksius atau yang bisa menular adalah sekitar 2 hari sebelum ruam muncul hingga 7 hari setelah lentingan terbentuk. Jika Anda menemui hal yang seperti ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Karena cacar air ini merupakan infeksi virus, sebenarnya tidak ada obat khusus untuk mneyembuhkan cacar air. Hal ini karena infeksi virus merupakan self limited disease atau bisa sembuh sendiri. Namun hal ini perlu ditunjang dengan daya tahan tubuh yang baik. Biasanya dokter akan meresepkan obat pereda demam untuk menghilangkan keluhan sekunder dan memberikan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, bisa juga diberikan obat antihistamin atau calamine lotion untuk pengurang gatal. Agar cacar air tidak menyebar, hindarkan berkontak kulit dengan orang lain hingga mengering.
Jika Anda terkena cacar air, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar lentingan tersebut tidak membuat Anda tersiksa sepanjang hari. Yang pertama, pastikan Anda membersihkan tangan secara teratur agar cairan dari lentingan tersebut tidak menginfeksi bagian mukosa mulut. Kemudian Anda harus sering mengganti sprei dan pakaian agar terasa lebih nyaman, dan pastikan bahwa baju atau sprei tersebut dicuci terpisah dengan yang lainnya serta menggunakan air panas. Agar lentingan tersebut tidak pecah lebih awal dan menimbulkan infeksi sekunder, potong pendek kuku Anda dan hindari untuk menggaruk. Namun jika nanti ketika sudah sembuh, timbul bekas dari lentingan tersebut, maka ada baiknya Anda mencari cara untuk menghilangkan bekas cacar tersebut.
Cara menghilangkan bekas cacar yang efektif bisa dengan membaca pada tautan berikut https://review.bukalapak.com/beauty/5-cara-menghilangkan-bekas-cacar-air-dengan-efektif-dan-cepat-64188 .